Welcome....

Selamat berimajinasi....

Jumat, 13 Mei 2011

Soppeng.. Kota Kelelawar..

“Resty Sopiyono, Kabupaten Soppeng”. Duarrrr. Petir serasa menggelegar di atas kepalaku begitu nama tempat dinasku disebut. Soppeng, nama yang cukup janggal di telingaku. Selama ini aku yakin sekali kalau aku akan ditempatkan di Makassar, Gowa, atau Pare-Pare. Sendirian pula? Padahal kabupaten lain ada yang berdua, kenapa aku yang sendiri ya? Bingung, takut, sedih, cemas, semua perasaan itu bekecamuk di kepalaku. Mungkin Allah berkehendak lain dan ini yang terbaik untuk ku.

Ketika ku tanya kepada senior-senior tentang Soppeng, jawaban pertama yang terlontar pasti kelelawar. Kelelawar?  Ternyata di kabupaten ini terdapat banyak kelelawar. Hasil pencarian Mbah Google yang kudapat tentang Soppeng:

Kabupaten Soppeng merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan. Ibukotanya Watan Soppeng atau disebut juga kota kalong/kelelawar. ada sekian mitos yang berkembang bahwa keberadaan kalong ini yang jumlahnya ratusan hingga ribuan ini, bertengger di pohon-pohon taman kota dengan suara berisik yang khas. Keberadaan kalong di jantung Kota Watansoppeng, semakin menambah pesona kota ini, karena ibukota Watansoppeng dijuluki sebagai kota kalong. Uniknya kalong ini hanya mau berdiam dan bergelantungan di pepohonan sepanjang kota Watansoppeng. Menjelang matahari tenggelam di ufuk Barat, kalong ini beterbangan mencari makanan dan menjelang matahari terbit seiring dengan gema suara azan subuh, kalong ini kembali ke tempatnya dengan suara yang   khas dan berisik seakan membangunkan masyarakat kota Watansoppeng untuk memulai aktifitasnya." 




Aku jadi berpikir mungkin ini kota Batman berasal. Siapa tahu jika nanti aku terkena gigitan kelelawar itu aku bisa bermutasi menjadi batgirl,  hahaha... Tapi ternyata tidak ada mitos seperti itu.  Justru mitosnya mengatakan bahwa jika kita terkena kotoran kelelawar itu (bahkan hanya terkena pakaian), maka akan mendapat jodoh orang Soppeng. Walaupun hanya mitos, tentu ini membuatku khawatir. Itu artinya, peluangku untuk kembali ke Tanah Jawa semakin kecil dengan adanya kelelawar-kelelawar ini (bisa saja aku terkena dan mitos itu benar.. :( )






Jumat, 13 Mei 2011 aku tiba di Soppeng. Dan ternyata benar, kelelawar-kelelawar itu sangat banyak, bergelantungan memenuhi ranting-ranting pohon. Bukan hanya satu atau dua pohon, tapi banyak pohon-pohon di jalan utama yang dipenuhi kelelawar. Jika siang hari, mereka bergelantungan di pohon-pohon itu untuk tidur, sedangkan malam hari kelelawar-kelelawar itu terbang untuk mencari makan. Selain itu suara mereka pun tak kalah dengan suara lalu lintas di jalan raya (di sini sepi, jadi lalu lintas jalan rayanya tidak begitu padat).





Rabu, 11 Mei 2011

Studio Central, Los City, Cartoon City, Magic Corner...

Itulah 4 tema yang Transstudio tawarkan untuk pengunjungnya. Letaknya pun tak biasa, ada di sebuah mall. Untuk mencapai akses Transstudio harus masuk ke dalam mall Transtudio yang cukup besar, arsitekturnya pun cukup menarik. Bahkan di dalam mall terdapat perahu pinisi, kebanggaan masyarakat Bugis, di mana tempat ini merupakan salah satu objek yang menarik untuk berfoto.^^





Di depan Mall TransStudio



































Untuk mudah membayangkannya, Transstudio bisa dikatakan sebagai versi mininya Dufan. Wahana yang disajikan pun tak jauh berbeda, dengan tingkat ketegangan yang lebih rendah. Jadi jika takut mencoba wahana di Dufan, tapi sebenarnya ada keinginan, coba saja datang ke Transstudio, mungkin kalian akan berani mencobanya. Untuk tiket, harganya Rp.100.000,- hari biasa (Senin-Jumat) dan Rp 150.000,- untuk weekend.

Studio Central. Itulah tema pertama yang dapat kita kunjungi setelah masuk TransStudio. Seperti Museum Lilin Madame Tussaud, di sini juga disajikan patung lilin, dan yg menjadi objeknya adalah host-host yang sering beredar di Trans TV, seperti Jengkelin dan Indra Herlambang. Ke dalam, kita akan diajak untuk mengenal green screen, layar yang sering digunakan kru film untuk menghasilkan background atau efek-efek khusus. Selain itu ada juga pemuataran film Spongebob 4 dimensi. Lucu dan sangat menghibur. Benar-benar seperti keluar dari gambarnya.


Di dalam wahana TransStudio


Selanjutnya Lost City, wahana yg menarik di sini seperti Niagara di Dufan, tapi versi mininya. Tetapi menurutku terlalu lama di jalan mendatarnya, sehingga ketika meluncur kurang sensasinya (luncurannya juga terlalu rendah). Magic Corner menurutku merupakan tema yang paling seru. Di sini ada jet coaster, dragon tower, dan magic thunder, oiya plus dunia lain. Dunia lain cukup menegangkan, apalagi waktu baru masuk ruangannya, sesosok manusia ala Ari Panca (inget kan host Dunia lain Trans TV^^) mengenakan jubah panjang keluar dari dalam ruangan lain dan menakut-nakuti kami. Sontak saja kami semua berteriak ketakutan, bahkan para lelaki pun ciut nyalinya melihat sosok ini, hehehe..





Oiya, selain itu di sini juga ada bom bom car. Nah, ada cerita lucu ketika aku menaikinya. Ini pertama kalinya aku menaiki bom bom car, dan ternyata cukup sulit untuk mengendalikannya. Jadi pertama kali naik aku tidak bisa berjalan, hanya berputar-putar di tempat, hahaha... Kedua dan ketiga kalinya baru aku mulai bisa mengendalikannya, walaupun masih terasa sulit. Ternyata susah juga mengendarainya. Gimana jika belajar mobil beneran nih?^^




Senin, 09 Mei 2011

Makassar.. Here I am..

Panas banget. Itulah kata pertama yang terlintas begitu tiba di Makassar. Tidak jauh berbeda dengan Jakarta, bahkan menurutku di sini lebih panas. Sampai malam harinya pun udara masih terasa panas, tidak ada angin (bahkan daun-daun pohon pun tidak bergerak). Panasnyo.

Aku dan teman-teman menginap di wisma Amanat. Tempat yang cukup strategis karena dekat dengan BPS Propinsi. Ternyata wisma ini juga dekat dengan rumah Yusuf Kalla, Pantai Losari, dan Mal Ratu Indah. Hari pertama sampai di Makassar pun aku langsung ke Pantai Losari yang terkenal itu (terkenal kan?^^). Ketika sampai sana tidak seperti yang aku bayangkan. Tidak ada pasirnya, hanya ada tempat luas berpagar untuk memandangi laut dengan tulisan L O S A R I yang berjejer rapi. Cukup menarik untuk tempat berfoto.  Jangan khawatir, pemandangannya pun cukup indah, apalagi jika tiba kala sunset menjelang. Wuih.. Cantiknya matahari itu..
Sunset Losari

Aku dan teman-teman di Losari
Terutama jika weekend datang, pantai pasti penuh sesak. Entah itu oleh seluruh keluarga, turis dan wisatawan, ataupun pasangan muda-mudi yang ingin menikmati waktu berdua, hihihi... Bahkan sulit untuk mendapatkan spot yang keren untuk berfoto karena banyaknya orang yang menikmati pantai ini. Karena itu aku dan teman-teman pun baru bisa berfoto dekat 'tulisan besar' itu pada malam hari. Ternyata malam hari pun pantai ini tetap terlihat cantik dengan pemandangan cahaya lampu kota Makassar dan laut di sekitar pantai..




Losari Malam Hari
Di sekitar pantai, kalau malam hari banyak berjejer penjual pisang epe, salah satu makanan tradisional Makassar. Pisang yang dipipihkan, terus dibakar, disajikan bersama saus gula merah. Selain itu ada juga yang pakai keju atau saus durian. Yummy. Nah, pisang epe itu biasanya disajikan dengan segelas kopi  maknyus katanya, hahaha.. (sayangnya aku tidak suka).Kalau ingin mencicipi kuliner lain, ada juga Pusat Jajan Makassar di mana berjejer rumah makan di sepanjang jalan. Coto Makassar, Sop konro, dan berbagai olahan seafood ala Makassar ada di sini.

Karena itu, jika ke Makassar, pantai ini merupakan salah satu tempat wajib yang harus dikunjungi..^^

Minggu, 08 Mei 2011

Bismillahhirrohmanirrohim... Soeta-Hasanuddin..

8 Mei 2011, hari ini merupakan salah satu hari bersejarah dalam hidupku. Hari ini aku akan memulai lembaran hidup yang baru di negeri sebrang, Sulawesi, setelah mengikuti prajab CPNS. Ya, PNS, itulah alasan kenapa aku akan tinggal Sulawesi. Ikatan dinas STIS menyaratkan seluruh mahasiswanya untuk bersedia ditempatkan di mana saja.
Aku dan teman-teman di Soeta dengan barang bawaan kami yang buanyak
Jam 09.00 pagi, aku sudah tiba di Bandara Soekarno-Hatta diantar oleh keluargaku (hanya Mas Dian dan Mamah, sayang adik-adik ku tidak bisa ikut). Waktu penimbangan barang untuk bagasi, ternyata barang bawaanku mencapai 41,5 kg (padahal berat badanku hanya 39 kg, hahaha...). Untungnya banyak teman-teman yang barangnya tidak mencapai 20 kg, jadi kelebihan berat barangku yang harus dibayar hanya tinggal 10 kg. Terima kasih ya semua..^^

Hari ini juga merupakan pengalaman pertamaku menaiki pesawat. Ternyata cukup menyenangkan dan pemandangannya cukup keren ketika pesawat belum mencapai awan (seperti melihat blok sensus hasil citra satelit, hehehe..). Dan ketika akan mendarat, telingaku terasa agak sakit (tips agar tidak sakit telinga yang kudengar: harus terus mengunyah meskipun tidak ada yang dikunyah, hahaha..). Mungkin nanti aku akan mempraktekkannya ketika menaiki pesawat yang kedua kalinya..

Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke Makassar dari Cengkareng sekitar 2 jam. Pesawatku berangkat pukul 10.00 WIB, karena itu aku sampai di Makassar pukul 13.00 WITA (jangan lupa perbedaan waktu 1 jam antara WIB dan WITA!). Sampai di Makassar, aku disambut dengan suhu udara yang sangat panas, 34 derajat Celcius. Sudah meninggalkan Jakarta, tapi masih panas juga ternyata. Kami (aku dan 22 temanku lain yang juga penempatan SulSel) dijemput oleh kakak tingkat lulusan STIS yang sudah bertugas di BPS, dan untuk sementara kami akan menginap di wisma dekat BPS Propinsi.

Makassar.. Here I am..