“Resty Sopiyono, Kabupaten Soppeng”. Duarrrr. Petir serasa menggelegar di atas kepalaku begitu nama tempat dinasku disebut. Soppeng, nama yang cukup janggal di telingaku. Selama ini aku yakin sekali kalau aku akan ditempatkan di Makassar, Gowa, atau Pare-Pare. Sendirian pula? Padahal kabupaten lain ada yang berdua, kenapa aku yang sendiri ya? Bingung, takut, sedih, cemas, semua perasaan itu bekecamuk di kepalaku. Mungkin Allah berkehendak lain dan ini yang terbaik untuk ku.
Ketika ku tanya kepada senior-senior tentang Soppeng, jawaban pertama yang terlontar pasti kelelawar. Kelelawar? Ternyata di kabupaten ini terdapat banyak kelelawar. Hasil pencarian Mbah Google yang kudapat tentang Soppeng:
“Kabupaten Soppeng merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan. Ibukotanya Watan Soppeng atau disebut juga kota kalong/kelelawar. ada sekian mitos yang berkembang bahwa keberadaan kalong ini yang jumlahnya ratusan hingga ribuan ini, bertengger di pohon-pohon taman kota dengan suara berisik yang khas. Keberadaan kalong di jantung Kota Watansoppeng, semakin menambah pesona kota ini, karena ibukota Watansoppeng dijuluki sebagai kota kalong. Uniknya kalong ini hanya mau berdiam dan bergelantungan di pepohonan sepanjang kota Watansoppeng. Menjelang matahari tenggelam di ufuk Barat, kalong ini beterbangan mencari makanan dan menjelang matahari terbit seiring dengan gema suara azan subuh, kalong ini kembali ke tempatnya dengan suara yang khas dan berisik seakan membangunkan masyarakat kota Watansoppeng untuk memulai aktifitasnya."
Aku jadi berpikir mungkin ini kota Batman berasal. Siapa tahu jika nanti aku terkena gigitan kelelawar itu aku bisa bermutasi menjadi batgirl, hahaha... Tapi ternyata tidak ada mitos seperti itu. Justru mitosnya mengatakan bahwa jika kita terkena kotoran kelelawar itu (bahkan hanya terkena pakaian), maka akan mendapat jodoh orang Soppeng. Walaupun hanya mitos, tentu ini membuatku khawatir. Itu artinya, peluangku untuk kembali ke Tanah Jawa semakin kecil dengan adanya kelelawar-kelelawar ini (bisa saja aku terkena dan mitos itu benar.. :( )
Jumat, 13 Mei 2011 aku tiba di Soppeng. Dan ternyata benar, kelelawar-kelelawar itu sangat banyak, bergelantungan memenuhi ranting-ranting pohon. Bukan hanya satu atau dua pohon, tapi banyak pohon-pohon di jalan utama yang dipenuhi kelelawar. Jika siang hari, mereka bergelantungan di pohon-pohon itu untuk tidur, sedangkan malam hari kelelawar-kelelawar itu terbang untuk mencari makan. Selain itu suara mereka pun tak kalah dengan suara lalu lintas di jalan raya (di sini sepi, jadi lalu lintas jalan rayanya tidak begitu padat).
Jadi rindu Suara bising Kallong.,
BalasHapusSalam Kenal,. ;)
Yuk main ke sini lagi biar rindunya terobati..
BalasHapusIya.. Salam kenal juga.. :-)